Pencerah Hati

BAGAIMANA DENGAN KEPALA KITA? - 15 Desember 2020 13:15

  • Selasa, 15 Desember 2020 13:15:00
  • Ahmad Imam Mawardi

BAGAIMANA DENGAN KEPALA KITA?

"Ada banyak orang yang kepalanya tidak pernah memberikan manfaat dan keuntungan apapun kecuali pada tukang cukur." Demikian kata sang guru di suatu malam.

Iya. Mereka yang kepalanya tidak pernah memikirkan nasib orang lain, tidak pernah berpikir untuk kebahagiaan masa depan bersama, adalah kepala yang adanya sama dengan tidak adanya.

Ada yang lebih parah lagi, yaitu kepala yang adanya membuat bingung, heboh dan sedih orang lain. Kepala model ini biasanya berisikan mulut yang suka menghina dan menghasut, berisikan mata yang suka melotot dan menatap curiga, memiliki telinga yang senangnya nguping rahasia orang lain. Kepalanya penuh dengan pikiran-pikiran negatif. Semoga Allah lindungi kita.

Kita harus selalu berdoa dan berusaha melatih kepala kita untuk kompak dengan hati kita berpikir kebajikan untuk diri kita dan orang lain. Semakin banyak orang yang merasakan manfaat dengan kehadiran kita, maka semakin tinggilah derajat kita. Begitu dawuh Rasulullah SAW, bukan?

Suatu hari saya bertanya kepada pembimbing diri saya: "Hal apa yang paling indah yang pernah Kanjeng Romo alami dalam hidup?" Beliau menjawab singkat: "Anugerah Allah untuk tetap memikirkan nasib pahit orang lain di saat saya juga ada dalam kondisi pahit." Subhanallaah. Indahnya. Salam, AIM, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya