Pencerah Hati

BEREBUT NAMA TANPA PERAN - 22 Juni 2021 21:10

  • Selasa, 22 Juni 2021 21:10:05
  • Ahmad Imam Mawardi

BEREBUT NAMA TANPA PERAN

Kali ini saya merenungkan satu ayat dalam al-Qur'an yang mengandung banyak pesan berhikmah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنٰهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۗ وَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًا ۚ

"Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung."

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 164)

Menurut salah satu riwayat, saya baca dari tafsir Thabari, jumlah nabi keseluruhan ada 124 ribu nabi, 313 rasul. Yang disebutkan namanya dalam al-Qur'an ada 25 nabi seperti yang sudah kita kenal namanya. Sebagian riwayat juga menyebutkan bahwa ada 4000 nabi yang diutus untuk bani Isfail, sementara sisanya adalah diutus untuk semua manusia di tempat lain. Yang diutus di Indonesia ada apa tidak? Kapan-kapan kita bahas.

Kali ini kita jawab satu pertanyaan saja: apakah nabi-nabi yang tidak dikisahkan itu kurang mulia sehingga tidak disebut namanya dalam al-Qur'an? Ternyata kemuliaan mereka tetap terjaga dan tidak pernah berkurang. Disebut atau tidak namanya, peran dan fungsi mereka selama hidup adalah nyata, amal kebaikannya tercatat lengkap di sisi Allah. Lewat ayat ini Allah menyampaikan pesan bahwa kita tak perlu berebut nama, tak perlu berkeinginan selalu disebut agar terkenal di bumi. Yang sangat perlu adalah kita memiliki peran, fungsi atau guna. Teruslah berbuat untuk kemaslahatan sebagaimana yang dilakukan oleh semua nabi dan utusan.

Ada banyak orang yang pekerjaan hariannya adalah semangat berebut nama tanpa berbuat apapun yang bernilai kemaslahatan umum. Mungkin saja orang seperti ini terkenal, namun dia tak akan disebut namanya dalam doa kebaikan dari banyak orang. Yang berbuat untuk kemaslahatan, memiliki fungsi dan guna sepanjang hidup, akan terus mendapatkan simpati dan doa walaupun jasadnya telah terkubur. Mari kita bermuhasabah, amal apa yang telah dan akan kita lakukan untuk kemaslahatan umum? Salam, Ahmad Imam Mawardi