Pencerah Hati

CARA JITU ORANG GUNUNG DALAM MENENANGKAN DIRI - 26 Februari 2021 18:26

  • Jumat, 26 Februari 2021 18:26:35
  • Ahmad Imam Mawardi

CARA JITU ORANG GUNUNG DALAM MENENANGKAN DIRI

Ini kisah tentang orang yang dikenal sebagai orang paling tenang di sebuah pegunungan di Arab. Namun cara yang dilakukannya untuk tenang sepertinya berlaku kepada semua orang, termasuk yang tidak tinggal di gunung. Teknik menenangkan diri ini kini jauh lebih penting ketimbang teknologi secanggih apapun. Bahkan kadang teknologi ini yang menjadi penyebab tidak tenangnya hati atau gelisahnya jiwa.

Seorang pemuda kota sudah pergi ke banyak tempat untuk bertemu banyak ahli demi mengobati kegelisahan batinnya yang semakin hari semakin meningkat. Menurutnya, sekeliling dirinya dipenuhi dengan orang-orang yang iri hati dan dengki, membenci dan menfitnah dirinya. Dia mencoba untuk menyibukkan diri dengan dunia maya (internet), malah membuatnya semakin galau. Dia mencoba datang ke pusat tontonan dan hiburan, malah dapat capek dan tetap sulit tersenyum. Dia merasa bahwa kematian adalah lebih baik baginya.

Tiba-tiba pikirannya berbicara sendiri agar mencari manusia paling tenang yang masih hidup saat ini untuk diikuti gaya hidupnya agar bisa ikut ketularan tenang. Dia mencari tahu siapa orang yang harus dituju. Kebanyakan orang sepakat meneyebut satu nama lelaki yang tinggal di sebuah puncak gunung.

Pemuda ini dengan penuh semangat mencari orang itu dan terus menyusuri jalan yang ternyata sangat jauh juga. Akhirnya dia menemjkannya. Orang yang dicari sedang tidur dibawah pohon, tidur dengan tenang dan lelap sekali. Dibangunkanlah orang tua yang dianggap paling tenang ini, lalu pemuda ini bertanya pelan: "Bagaimana cara saya tenang menghadapi orang-orang yang mengganggu kebahagiaan saya?" Orang tua itu menjawab: "Begini." Lalu orang itu balik badan menghadap ke arah yang berbeda, lalu tidur lagi.

Kesimpulannya, kalau ingin tenang dari gangguan hidup, lupakan saja dan bawa tidur saja dengan lelap. Selamat menikmati malam. Salam senyum dan damai, AIM