CATATAN DAN DOA KAMI SORE INI
Tadi pagi, anak lanangku dan cucuku menemaniku berjemur sambil menyapa burung yang sedang dimandikan. Anak dan cucu sepertinya juga senang bercanda dengan burung. Katanya: "Bercanda dengan burung itu asyik. Burung itu istiqamah menampilkan diri apa adanya. Burung tak pernah buruk sangka dan menjebak. Burung selali menghibur." Saya hanya tersenyum saja sambil mengiyakan dalam hati jika dibandingkan dengan manusia yang banyak bertopeng dan berintrik demi ego dirinya. Cucuku kecapekan, lalu tiduran di kursi kakek neneknya.
Sore ini saya ditemani istri duduk di kurai di depan sangkar-sangkar burung itu sambil berdiskusi bagaimana caranya agar cepat bisa membangun 1 (satu) gedung lagi untuk para santri yang semakin banyak ini. "Sakit perut saya kalau berpikir bahwa gedung itu harus segera terbangun sementara dana belum di tangan," kata istri saya. Saya cuma menjawab pendek: "Kita ini lemah, dla'if, dan miskin. Yang kuat dan kaya adalah Allah. Kita pasrahkan kepada Allah." Begitu jawaban saya.
Faktanya selama ini adalah bahwa Allah selalu saja memberikan kejutan-kejutan dalam hidup. Allah memiliki banyak cara yang kadang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya jalan pembangunan pondok ini. Jalan dari Allah kadang tidak masuk akal. Karena tidak masuk akal itulah maka jarang saya ceritakan ke banyak orang. Banyak yang bertanya kepada saya dari mana sumber dana pembangunan. Jawaban saya adalah "dari Allah." Yang jelas dan yang paling saya jaga adalah sumbernya harus halal, karena pondok ini ditempati para penghapal ayat-ayat Allah.
Saat saya menjawab "pasrahkan saja kepada Allah," dada terasa bergetar dan hati langsung lantunkan doa "semoga Engkau kabulkan keinginan baik kami Ya Rabb. Bimbing kami dan semua yang mendukung dengan tulus ikhlas pembangunan pondok ini menuju ridlaMu dan surgaMu. Dekatkan kepada kami semua orang yang kehadirannya bisa mendekatkan kami kepadaMu. Jauhkan kami dari orang-orang yang kehadirannya menjauhkan kami dariMu."
Salam hormat kepada semua donatur dan simpatisan pondok pesantren kota Aluf Laam Miim Surabaya. Kepada semua jamaah dan santri, teruslah semangat mengaji dan beribadah. AIM