Pencerah Hati

CATATAN KECIL WISUDA SANTRI KAMI - 22 Juni 2021 21:10

  • Selasa, 22 Juni 2021 21:10:05
  • Ahmad Imam Mawardi

CATATAN KECIL WISUDA SANTRI KAMI

Berlangsung penuh khidmat acara wisuda santri tahfidz kami kemaren di Hotel Best Western Papilio. Para penghapal al-Qur'an yang telah tiga tahun belajar di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim diuji publik oleh para ustadz, wali wisudawan dan para tamu. Bukan hanya hapalannya, kemampuan membaca kitab kuningnya juga diuji publik. Air mata menetes haru melihat penampilan mereka, sambil membayangkan potret generasi masa depan kita, masa depan Indonesia.

Tapi, bukan tentang itu catatan kecil ini akan berkisah. Melainkan ini tentang perubahan sikap perilaku para santri. Kami yang saban hari bersama mereka sejak awal mondok tahu betul karakter dan kebiasaan mereka. Kesimpulan kecil saya adalah bahwa semakin seseorang akrab dengan al-Qur'an maka semakin seseorang itu tumbuh menjadi pribadi yang lebih qur'ani, lebih alami, lebih baik. Tidak satupun dari santri kami yang mengalami penyimpangan dari kesimpulan itu. Alhamdulillah.

Catatan kedua adalah bahwa lingkungan, millieu, sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan psikologi anak. Melalui hidup ala pesantren, sikap ta'dzim anak-anak terhadap agama Allah, bakti hormat mereka pada orang tua dan guru terlihat meningkat tajam. Tahajud bersama, dawrah al-Qur'an rutin bersama dan makan serta bermain bersama sungguh mampu membangun mental kebersamaan yang luar biasa. Egoisme dan individualisme lenyap, empati dan karakter positif lainnya pun hadir. Andai hidup ala pesantren ini ada dalam setiap rumah tangga kita, maka keluarga kita pun akan bergerak menjadi lebih indah bahagia.

Catatan ketiga saya adalah bahwa perhatian dan doa orang tua memiliki pengaruh luar biasa atas tumbuh berkembangnya anak. Benar apa yang diaimpulkan penelitian APA (Asosiasi Psikolog Amerika) yang menyatakan bahwa ketiadaan peran orang tua (the absence of parents) memiliki pengaruh negatif terhadap proses perkembangan psikologi anak. Orang tua yang peduli serta selalu punya waktu menyapa anaknya dengan doa, berhak sekali mendapat hadiah doa dari anaknya yang semakin shalih shalihah.

Catatan keempat adalah bahwa peran guru sangatlah besar. Guru yang menyampaikan pelajaran dengan ketulusan hati dan penuh doa pasti memiliki pengaruh positif jauh lebih besar dibandingkan dengan guru yang mengajarnya adalah karena uang dan kelas sosial.  Sama-sama mengajar namun sangat mungkin beda hasil. Lembaga pendidikan yang "mengkomersialkan" atau menjadikan semua proses pendidikannya sebagai aktifitas jual beli ilmu, biasanya lebih terkesan mewah dan eksklusif. Tapi coba lihat mutu dan keberkahan para santri dan alumninya, pasti beda. Tentu butuh penelitian lebih lanjut tentang ini. Namun jelas sekali bahwa lembaga yang dibangun hanya karena, untuk dan demi Allah akan tampak lebih santun, barakah, dan sejuk damai.

Doakan kami, Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim untuk senantiasa belajar ikhlas apa adanya, bersama-sama belajar menjadi hamba Allah yang baik. Jangan goda kami untuk mengkomersialkan pondok ini. Pondok ini dibangun bukan sebagai tempat jual beli, melainkan sebagai tempat bersama melanjutkan dakwah risalah Rasulullah. Bimbing kami, doakan kami. Salam, Ahmad Imam Mawardi dan seluruh Majelis Pengasuh.