Pencerah Hati

DISKUSI USAI MAGHRIB: BERSIKAPLAH BIASA-BIASA SAJA DALAM HIDUP - 06 Juli 2021 15:45

  • Selasa, 06 Juli 2021 15:45:29
  • Ahmad Imam Mawardi

DISKUSI USAI MAGHRIB: BERSIKAPLAH BIASA-BIASA SAJA DALAM HIDUP

Setelah maghrib sore ini, kami duduk bersama para santri membahas salah satu ayat yang dibaca imam shalat maghrib. Lama terkesima dengan ayat ke 23 dan 23 surat al-Hadid itu:

مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَ هَا ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ ۖ

"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah" (QS. Al-Hadid 57: Ayat 22)

لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَا تَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ ۗ وَا للّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَا لٍ فَخُوْرِ ۙ

"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Al-Hadid 57: Ayat 23)

Cobalah baca berulangkali dan renungkan pesannya. Adakah tempat bagi kita mengeluhkan apa yang telah dan sedang terjadi? Semua sudah tertulis dan ditetapkan, maka tugas kita adalah menjalaninya sesuai dengan petunjuk keselamatan dan kebahagiaan. Bahwa kita akan sakit, kehilangan uang, menjadi korban kebohongan/penipuan adalah sudah tercatat. Bahwa kita mendapatkan kejutan rizki, sembuh dan beruntung dalam usaha juga sudah ada ketentuan tertulisnnya. Jalani saja dengan selalu ingat kepada Allah.

Ayat 23 menjelaskan hikmah mrngapa catatan tertulis takdir itu dirahasiakan? Agar supaya kita tidak putus asa ketika mendapat musibah karena siapa tahu di balik musibah itu terkandung nikmat tersembunyi dan tidak sombong saat mendapatkan anugerah karena siapa tahu di balik itu ada ujian menyedihkan. Disikapi biasa-biasa saja, moderat saja, tengah-tengah saja.

Semalam saya membaca sebuah kitab bagus berjudul ASRATUL QUR'AN (Rahasia al-Qur'an). Di bagian awal kitab ini dijelaskan bahwa shiratal mustaqim atau jalan yang lurus adalah jalan tengah antara harap dan takut, antara ketat dan longgar, antara berlebih-lebihan dan sembrono. Ikuti sikap para nabi dan utusan. Merwka adalah teladan.

Di bagian akhir diskusi tadi saya bertanya kepada para santri tentang kondisi covid yang sedang marak di dunia kali ini. Bagaimanakah sikap terbaik kita? Bolehkan kita menyalahkan Allah yang mengijinkan covid ini terus naik panggung? Lalau, kita harus bagaimana? Salam, AIM