IBDA' BI NAFSIKA, MULAILAH DARI DIRIMU SENDIRI
Kalimat "ibda' bi nafsika" itu adalah potongan dari hadits shahih yang berbunyi:
ابدأ بنفسك ثم بمن تعول
Artinya : “ Mulailah dari dirimu , kemudian kepada orang yang dibawah tanggung jawabmu.“ ( HR. Ahmad dan Muslim )
Hadits ini lafadznya umum, cakupannya luas, walau sering dalam pembahasannya adalah sering dikaitkan dengan pembagian nafkah harta yang harus dimulai dari keluarga inyi lalu meluas pada yang lainnya. Bukti keumuman cakupan hadits ini juga bisa dilihat dari hadits lain tentang berdoa apakah kita perlu berdoa untuk kita sedniri dulu?
Rasulullah SAW bersabda :
كانَ إِذَا ذَكَرَ أَحَدًا، فَدَعَا لَهُ، بَدَأَ بِنَفْسِهِ
“Rasulullah SAW jika menyebut seseorang, kemudian mendoakan orang tersebut, maka beliau memulai dengan doa untuk diri sendiri terlebih dahulu “ (H.R Tirmidzi, shahih). Coba ini bandingkan juga dengan ajaran al-Qur'an tentang kebiasaan berdoa Nabi Ibrahim sang teladan itu. Doa beliau:
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)“ (Ibrahim:41).
Kita harus membiasakan diri bermohon dan berusaha untuk kebaikan kita. Nasehati diri kita untuk menjadi lebih baik, baru kita menasehati orang lain untjk lebih baik. Catatannya adalah harus dengan cara yang baik dan pada waktu dan tempat yang baik.
Sama halnya dengan mencegah dan melarang kemungkaran atau kejelekan, mulailah dari mencegah dan melarang diri kita sendiri dan keluarga inti kita sendiri sebelum mencegah dan melarang orang lain. Ibda' bi nafsika, mulai dari dirimu sendiri. Mencegah dan melarang kejahatan atau kejelekan juga harus dengan cara yang baik, pada waktu dan tempat yang baik. Begitu fiqh da'wah mengajarkan kepada kita. Salam pagi, AIM