KONSULTASI HIDUP KEPADA MAT KELOR (1)
Sejak kisah naik hajinya saya share secara berseri di laman medsos, Mat Kelor menjadi populer mengalahkan popularitas tukang share nya. Prinsip iklan "semakin sering dilihat, semakin dalam diingat" sepertinya sangat berlaku di Indonesia. Inilah salah satu alasan mengapa gambar manusia di pinggir jalan begitu marak. Mereka ingin diingat pada tanggal 17 April nanti.
Salah seorang calon legislatif dari luar pulau berkunjung ke rumah Mat Kelor untuk meminta nasehat dan jalan keluar dari nasib sialnya yang selalu dipersalahkan oleh orang-orang. Si calon ini seakan tak pernah benar di mata orang-orang. Dia meminta doa dan amalan tertentu kepada Mat Kelor. Dengan sedikit memicingkan mata sambil menghadap ke langit-langit rumahnya Mat Kelor berfatwa: "Janganlah bicara kepada siapapun selama 3 hari. Puasa bicara seperti Nabi Zakaria."
Si calon mantap betul dengan nasehat yang menyebut-nyebut nama Nabi ini. Sial tak dapat ditolak. Saat tak bicara 3 hari, banyak orang mengolok-olok bahwa dia adalah calon miskin ide, miskin gagasan. Dia kembali mendatangi Mat Kelor dan meminta fatwa. Fatwa Mat Kelor: "Sekarang Anda boleh bicara tapi tak boleh berbuat apapun termasuk keluar rumah selama 3 hari." Si calon mengangguk yakin dan pulang melaksanakan perintah.
Tiga hari tak muncul-muncul dan tak keluar-keluar rumah malah memunculkan isu baru dan hinaan anyar: "Dia mulai kehabisan dana kampanye, dia sudah menyerah dan hanya diskusi dengan keluarganya. Otak dan kantongnya sudah kosong." Pergilah dia kembali ke Mat Kelor. Fatwa berikutnya: "Jangan bicara dan jangan berbuat selama 3 hari." Diapun pulang dan percaya bahwa pada ujungnya dia akan sukses terpilih.
Tiga hari tak bicara dan tak kemana-mana dia malah dimusuhi semua orang termasuk mertuanya sendiri. Rakyat menjadi ramai, tersebar kabar bahwa dia stress. Sang calon cuma mengelus dada sambil menunggu kesempatan konsultasi kembali ke Mat Kelor.
Pagi-pagi buta seusai shalat subuh dia bergegas menuju rumah Mat Kelor. Betapa sedihnya saat di pintu rumah Mat Kelor ada tulisan: "Penghuni rumah ini puasa bicara dan puasa jalan selama 3 hari. Tidak melayani tamu." Dia menangis dan terus duduk di depan pintu rumah Mat Kelor.
Mat Kelor mengintipnya dari balik kaca. Apa yang dilakukan Mat Kelor dan apa nasehat berikutnya? Tunggu saja kelanjutannya. InsyaAllah saya tidak puasa menulis dan bercerita selama 3 hari. Salam, AIM