Pencerah Hati

LIPUTAN TOUR DAKWAH PULAU: ACARA KETIGA PLUS MANCING - 19 Juni 2018 17:07

  • Selasa, 19 Juni 2018 17:07:49
  • Ahmad Imam Mawardi

LIPUTAN TOUR DAKWAH PULAU: ACARA KETIGA PLUS MANCING

Acara ketiga masih selamatan haji. Saya gunakan kata selamatan karena kata inilah yang lebih sering digunakan dalam komunikasi masyarakat ketimbang kata walimah. Walimah, tasyakkuran, petik laut atau doa bersama lainnya disebut dengan kata selamatan. Para peminat kajian sosio-antropologi banyak sekali yang menulis tentang selamatan ini. Status pendek ini tak hendak mengurai hal jlimet itu. Yang ringan-ringan saja.

Dengan diiringi shalawat, calon jamaah haji yang diselameti itu keliling salaman dan pelukan dengan semua hadirin. Karena yang jadir sangat banyak, maka prosesinya lumayan lama, saingan dengan acara wisuda. Tak jarang ada yang menangis "menikmati" acara pamitan itu. Itulah ekspresi jiwa masyarakat desa.

Sang calon bertanya pada saya tentang perubahan namanya nanti sepulang haji. Tradisi di Madura, entah sejak kapan, nama yang kurang kedengaran Arab dari sisi huruf biasanya diubah dengan nama haji yang mengarab. Entah apakah ini sebagai fenomena yang kontra dengan Islam Nusantara atau tidak. Tapi ini nyata. Nama yang sudah bernada Arab seperti nama saya biasanya tidak diubah.

Seusai acara ketiga ini, saya dan anak lanang saya diantar para ustadz dan santri memancing di lautan lepas. Teringatlah saya pada Imam Bukhari hadits yang tak mau meriwayatkan hadits dari seorang yang membohongi kudanya. Jangan-jangan saya termasuk membohongi ikan, menutupi kawat kail dengan makanan ikan agar tak kelihatan kawat kail pancing itu.

Sulit juga memancing ikan. Tak mudah menarik perhatian ikan. Bagaimana dengan menarik perhatian manusia? Akhirnya, kami dapat ikan Napoleon, salah satu jenis ikan termahal yang dicari oleh orang asing. Alhamdulillah, perjuangan membuahkan hasil. Kini saya siap-siap ke acara keempat, habis maghrib, dan kelima sekitar jam 21.00 WIB. Salam, AIM