Pencerah Hati

MAT KELOR BERHAJI LAGI (11): MENJADI KONSULTAN DADAKAN - 14 Agustus 2019 16:00

  • Rabu, 14 Agustus 2019 16:00:08
  • Ahmad Imam Mawardi

MAT KELOR BERHAJI LAGI (11): MENJADI KONSULTAN DADAKAN

Mat Kelor menjadi terkenal di kalangan para jamaah setelah kisah kepalanya berdarah karena kena lempar jumrah isterinya kemaren viral di media sosial. Setelah saya tuliskan kisahnya, semakin banyak yang penasaran siapa dan bagaimana sesungguhnya hidup Mat Kelor. Komisaris Utama Travel Kanomas saja merasa berkepentingan mengenal Mat Kelor. Sepertinya akan dihadiahi umroh gratis karena telah menghidupkan suasana perhajian kali ini.

Tadi pagi, Mat Kelor didatangi oleh sepasang suami isteri yang bertengkar hebat gara-gara masalah nafar awal dan nafar tsani. Awal masalahnya kecil saja, namun membesar saat masalah masa lalu kembali diangkut ke masa kini. Mereka mencari penyelesaian ke Mat Kelor. Saya pura-pura tidur saja di sofa dekat Mat Kelor. Saya ingin tahu apakah berani Mat Kelor memberi fatwa agama.

Mat Kelor meminta isteri lelaki itu untuk pergi sejenak, karena Mat Kelor ingin bicara khusus dengan suaminya. Mat Kelor bertanya: "Anda ingin menjadi orang yang dibenarkan dan dimenangkan dalam masalah ini, tapi anda terus bertengkar, apa anda ingin tenang dan bahagia?" Lelaki itu memilih yang kedua, ingin tenang dan bahagia. Mat Kelor menyarankan: "Kalau begitu, mengalahlah dan bilanglah ke isterimu bahwa dia benar."

Giliran berikutnya sang isteri yang dipanggil ditanyakan ada apa dengan suaminya. Dia bercerita panjang bahwa suaminya keras kepala dan setiap ditanya selalu saja jawabannya bohong. Hal inilah yang paling menyakiti si isteri itu. Mat Kelor bertanya: "Anda ingin suami anda tidak keras kepala dan tidak berbohong lagi jika ditanya?" Wanita itu mengangguk. Mat Kelor menyarankan: "Mengalah saja, dan bilanglah ke suamimu bahwa dialah yang benar. Kedua, jangan banyak bertanya kepadanya biar dia tak banyak bohong. Bahkan jangan bertanya, maka dia tak akan bohong."

Suami isteri itu lalu pergi. Lama sekali tidak kelihatan. Barusan, keduanya turun dari taksi, sepertinya baru berbelanja. Banyak sekali tas belanjaannya, dia masuk hotel dan bertanya kepada saya di mana Mat Kelor. Saya jawab: "Anda benar, saya tidak tahu." Suami isteri itu tersenyum sedikit tersindir passwordnya saya pakai. Dia terus pergi mencari Mat Kelor. Mat Kelor, kosultan dadakan, mendapat hadiah sebagai tanda terimakasih. Kita ambil hikmahnya saja. Salam, AIM