Pencerah Hati

MENCARI ALAMAT RIZKI - 16 Mei 2017 08:00

  • Selasa, 16 Mei 2017 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

MENCARI ALAMAT RIZKI

Beberapa bulan yang lalu saya mengisi acara training berjudul "DUA PULUH KUNCI PEMBUKA RIZKI" di sebuah instansi. Saya sampaikan ayat-ayat al-Qur'an dan hadits yang berkenaan dengan hal itu. Ternyata, banyak "rahasia rizki" yang tidak kita gunakan sebagai upaya menggapai rizki itu, maka jatuhlah kita dalam lembah kesibukan yang tak berujung tanpa hasil yang maksimal. Lalu, lahirlah keluhan-keluhan yang semakin menyesakkan dada.

Dalam training itu saya sampaikan dua macam cara didapatnya rizki: dengan kita mencari rizki dan dengan rizki yang mencari kita. Ini saya kutib dari kitab Syekh Yahya bin Mu'adz. Kalau kita yang mencari rizki, jelas bahwa hasilnya adalah tidaklah pasti. Kita tak pernah tahu alamat rizki. Namun, jika rizki yang mencari kita, maka Dzat Sang Pemberi rizki akan memberikan alamat kita kepada rizki itu untuk hadir dan bersama kita. Model kedua inilah yang disebut dengan rizki dari jalan tak terduga.

Lalu berdirilah seorang penanya yang ternyata mendebat saya sambil berkata bahwa alamat rizkinya adalah jelas, yakni di kantornya. Karenanya maka dia harus masuk kanyor untuk menjemput rizki. Tak masuk kantor maka tak ada rizki. "Logis, bukan?" Katanya sambil mengarahkan telunjuknya ke pinggir dahi bagian kananya. Saya sampaikan bahwa itu belum pasti dan janganlah memastikan jalir rizki dengan menutup kemungkinan alamat lain. Dia geleng kepala tanda tak setuju, saya mengangguk tanda paham ketidaksetujuannya.

Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengannya di sebuah forum pengajian. Tubuhnya kurus seakan tak ada yang mengurus. Kepalanya menunduk terus. Kemudian maju menemui saya sambil berkata bahwa rizkinya mang tak beralamatkan di kantornya. Beberapa tahun ini dia tak menerima gaji lagi karena beberapa alasan yang katanya sulit dinalar. Saya mengangguk dan kemudian memeluknya sambil berbisik: "Sabar dan tenanglah. Ada 20 kunci agar rizki mengejarmu dan bukan kamu mengejarnya. Rizki tahu alamatmu."

Sahabat dan saudaraku, jangan