PELAJARAN DARI PARA TAMU
Hari kemaren bagi saya adalah hari tamu. Ada banyak tamu yang berkunjung ke pondok dengan berbagai tujuan dan kepentingan, mulai dari tamu yang mengantarkan hadiah, mengantarkan undangan pengajian sampai pada mengantarkan "sengat kehidupan." Alhamdulillah tak ada tamu yang hadir mengantarkan masalah, yakni yang kehadirannya adalah menjadi masalah.
Yang mengantarkan semangat hidup adalah dua anak muda, doktor berprestasi internasional yang luput dari bidikan media. Dua anak ini berkepribadian santun, menganggap semua yang lebih tua sebagai orang tua, yang lebih muda sebaga adik dan yang sebaya sebagai saudara. Saya menganggap dua doktor ini sebagai anak sebagaimana mereka menganggap saya sebagai orang tuanya. Kami akrab.
Di tengah kesibukannya, dua pemuda ini menyempatkan diri datang ke pondok dari tempat yang jauh hanya untuk membukakan jendela dunia akademis yang menurut saya jarang diurai secara publik. Ada banyak ilmu baru yang saya dapatkan. Dunia akademis luar biasa luasnya. Tapi di tangan kedua pemuda ini, rahasianya digenggam di satu telapak tangan. Saya bersemangat sekali mendengar kuliah mereka berdua.
Pesan saya kepada dua doktor ini: "tetaplah tawadlu', teruslah berkarya, tingkatkan terus semangat keislamanmu. Pegang petuah tetua Maduramu, andhap asor ta' kéra ma'anchor." Salam, AIM@ruang ujian disertasi