Karena Allah menyatakan dalam firmanNya: "Allah mengatur semua urusan," maka adalah suatu keharusan bagi kita untuk percaya sepenuhnya bahwa urusan-urusan kehidupan kita adalah berada dalam pengaturanNya. Meyakini bahwa pengaturanNya adalah sebaik-baik pengaturan adalah bagian penting dari keimanan kita.
Keyakinan kita akan hal tersebut di atas harus berbukti kesabaran kita di kala ada hal baik atau nikmat yang dicabut oleh Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan sesuatu yang lebih baik dan lebih nikmat kepada kita dengan definisi baik serta nikmat yang sebenarnya menurut Allah dan dengan cara yang terbaik menurut Allah.
Pengaturan Allah jelas paling baik sepaling baik sifat-sifat Allah. Pengaturan kita akan diri kita belum tentu yang terbaik walau kita telah berupaya mengaturnya dengan cara terbaik. Kalau Allah menutupkan satu pintu karena ada hikmah dalam penutupan pintu itu, yakinlah Allah akan membukakan pintu yang dengan dibukanya itu ada hikmah yang lebih besar yang akan Allah berikan kepada kita. Positif sajalah memandang semua peristiwa.
Syekh Mutawaali Sya'rawi berkata berkenaan dengan kasus ketika seseorang menyakiti kita: "Setinggi-tingginya sesuatu yang bisa dilakukan seseorang dalam menyakiti kita adalah hanya sebatas apa yang telah ditetapkan oleh Allah kepada kita melaluinya." Kalau begitu, urusan terpenting ketika kita kita disakiti adalah urusan hubungan kita dengan takdir Allah, walau tentunya kita harus berurusan juga dengan orang itu demi kebaikan bersama. Salam, AIM@Jumpa besok di kajian sabtu sore di Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya