Pencerah Hati

Pencerah Hati 31 Maret 2016 11:00

  • Kamis, 31 Maret 2016 11:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Siapakah orang kaya yang sesungguhnya? Apa tanda-tanda seseorang itu kaya? Pertanyaan ini sudah biasa dan barangkali sudah banyak yang bosan dengan jawaban klasik yang lazim dilontarkan. Namun, jawaban berikut ini adalah jawaban yang tidak terlalu lazim sehingga menjadi tetap menarik untuk dibaca dan direnungkan. Jawaban berikut ini juga bisa dijelaskan dalam konteks yang lebih luas seluas pengetahuan dan pengalaman kita masing-masing.

"A truly rich man is one whose children run into his arms when his hands are empty." (Orang kaya yang sesungguhnya adalah orang yang anak-anaknya lari ke pangkuannya ketika tangannya adalah kosong --alias tidak memiliki apa-apa) Itulah jawaban yang saya maksud tak lazim tadi. Kaya bukan karena memiliki apa-apa, melainkan karena memiliki dan dimiliki siapa-siapa dalam makna yang positif.

Orang yang punya uang banyak tapi dijauhi oleh orang-orang adalah orang miskin. Orang yang punya jabatan tapi dibenci oleh anak buahnya adalah orang miskin. Lebih miskin lagi adalah orang yang sudah miskin harta namun juga dijauhi banyak orang, atau orang yang sudah tidak menjadi apa-apa namun malah dibenci oleh siapa-siapa.

Jadilah selalu orang yang dicinta oleh banyak orang dalam keadaan kita punya uang atau tak punya uang, dalam keadaan kita memiliki jabatan atau tak (lagi) memiliki jabatan. Hanya mereka yang berbuat atas nama ketulusan cinta yang akan mendapatkan ketulusan cinta dari orang lain, yakni cinta tak berpamrih dan cinta yang melampaui batas waktu dan tempat.

Tataplah orang lain dengan cinta, perlakukan mereka dengan cinta, dan doakan mereka dengan cinta maka kitapun akan berada dalam hati mereka dalam bungkus cinta yang sejati. Salam, AIM, Dosen Pascasarjana UINSA Surabaya