Pencerah Hati

Pencerah Hati 02 April 2016 14:00

  • Sabtu, 02 April 2016 14:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Senang sekali sore dan malam ini duduk bersama para penikmat kajian keislaman Sabtu sore di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim. Walau tema yang dikaji adalah tentang setan, kajian ini tak terasa bagai menonton film horor yang menakutkan dan membuat merinding, melainkan bagai menikmati kisah Qur'ani yang penuh hikmah tentang perseteruan manusia dan syetan.

Masalah pertama yang memantik iri hati iblis kepada nabi Adam adalah masalah khilafah, dijadikannya Nabi Adam sebagai khalifah Allah di muka bumi. Urusan kekuasaan atau pangkat, jabatan dan status ternyata menjadi hal paling tua usianya sebagai obyek iri hati dan dengki. Makhluk langit terbagi menjadi dua bagian: kelompok malaikat yang menerima apa yang menjadi ketentuan Allah dan kelompok iblis yang menolak karena iri hari yang berselimutkan kesombongan.

Iblis ini adalah dari kelompok jin. Jin itu berasal dari yang bermakna tidak tampak atau tidak kelihatan atau terhalangi. Sementara iblis bermakna "yang tak memiliki kebaikan sama sekali" atau yang berputus asa. Sementara syetan berasal dari kata yang bermakna mengingkari dan mengajak orang untuk ingkar. Kalau begitu, orang yang diam-diam mengajak kemungkaran atau mengingkari kebenaran sementara dirinya tak memberikan kebaikan apapun kepada orang lain sungguh sangat lengkap untuk disebut sebagai representasi nyata dari iblis atau syetan.

Tidak semua jin itu adalah syetan, karena nyatanya ada jin muslim yang baik dan shalih. Tidak semua manusia yang tidak tergolong "syetan." Lihatlah dalam surat an-Naas, ternyata pembisik yang membuat gelisah dan sedih hati adalah syetan baik dari golongan jin dan manusia. Jadilah pelaku kebaikan, jadilah inspirasi kebaikan, dan jadilah penebar kebaikan maka dengannya kita sungguh bukan berteman syetan melainkan menjadi musuhnya sebagaimana diperintahkan Allah dalam banyak ayat al-Qur'anNya. Salam, AIM@PonpesKot Alif Laam Miin

NB: Rekaman CD Kajian bisa dipesan lewat panitia