Tidak selamanya kumis itu melambangkan wibawa. Lelaki berkumis yang kulihat kali ini kelihatan kehilangan wibawa ketika dibentak dan disuruh-suruh isterinya di depan banyak orang. Kasihan sekali dengan lelaki ini, memiliki beban semakin berat karena dia berkumis. Andai saja tak berkusmis, beban itu tak akan begitu berat, karena sama-sama tak berkumis dengan yambentaknya. Pertimbangkan sekali lagi sebelum memutuskan diri untuk berkumis. Atau jangan-jangan sudah ada niatan mencukur kumis gara-gara tulisan ini.
Untuk para isteri, jangan biasakan menurunkan derajat wibawa suami dengan membentak dan mendelik-mendelik di depannya. Apalagi si suami itu berkumis. Sungguh itu menghancurkan wibawa. Bukankah ketidakmampuan suami membuat para isteri tersenyum sudah cukup menjadikan sang suami kehilangan wibawanya? Tersenyumlah di depan suami wahai para isteri dan jangan biasakan merengut atau bersikap garang di depan suami, terlebih jika Anda adalah para isteri yang ditakdirkan berkumis. Salam pagi, selamat cukur kumis. AIM@otw_khutbah nikah di Bangkalan.