Raja Dzalim, Sang Pembunuh Berdarah Dingin
Dulu, ada kerajaan unik di negeri antah berantah, dimana raja betul-betul memposisikan dirinya sebagai yang selalu benar. Tak boleh ada yang mengkritik apalagi menghinanya. Pengkritik dan penghina pasti tak lama usianya, hilang karir atau hilang nyawa. Rakyat harus diam dan mendiamkan segala apa yang dilakukan raja, walaupun yang dilakukan bemar-benar nista dan salah.
Suatu hari, ada rakyat yang jengkel betul. Awalnya, semua protes dan keluhannya dituliskan hanya di dinding hatinya. Karena tak muat, siatu saat dituliskannya di dinding rumahnya: "Raja kok persis babi." Kalimat pendek yang maknanya panjang. Babi adalah najis berat, tak tahu aturan, haram. Ternyata tulisan itu sampai ke telinga intel kerajaan dan disampaikan kepada raja.
Raja memerintahkan penangkapan dan hukum bunuh atas tuduhan orang itu telah membocorkan rahasia negara. Sesaat sebelum dihukum pancung, lelaki itu tersenyum dan berkata: "Ternyata bahwa raja itu babi adalah rahasia negara yang diakui." Lalu, matilah dia. Rakyat menjadi takut mengkritik. Lalu ada yang mencoba memuji-muji raja. Dituliskannya di pagar rumahnya: "Jayalah selalu rajaku, wakil tuhan yang tak pernah salah."
Kepala intel membacanya lalu dilaporkan kepada raja. Raja memerintahkan penangkapan dan hukum pancung atas dasar telah menyinggung dan menghina dengan cara tak biasa. Rupanya, minggu itu sang raja selalu disalahkan oleh isterinya sendiri. Karenanya dia tersinggung disebut tak pernah salah. Dibunuhlah rakyat itu dan mati.
Siapa yang kuat dipimpin raja seperti ini? Satu persatu rakyatnya dibunuh. Yang selamat hanyalah yang buta, tuli dan bisu, atau yang pura-pura buta, tuli dan bisu. Kerajaan menjadi senyap dan raja pun leluasa melakukan apapun. Tampillah seorang lelaki yang dengan lantang berteriak: "Selamatkan rakyat yang semakin lama semakin banyak yang berpenyakit buta, tuli dan bisu. Musibah merata adalah pasti karena pemimpin yang buta, tuli dan bisu hatinya."
Yang hanya pura-pura akhirnya sadar, karena hatinya masih bisa melihat dan mendengar. Semua bergerak untuk mengobati buta, tuli dan bisunya raja dengan cara melengserkannya dan menggantikannya dengan raja yang sehat lahir batin. Kisah sederhana, pengantar tidur bagi mereka yang sudah lama tak bisa tidur. Salam, AIM@Cengkareng Airport_to_Surabaya