Sahabat saya yang saat ini menjadi tokoh agama di Afrika, Syekh Akhlish Abooye, berkata: "Isteri yang paling cantik dan utama adalah isteri yang ketika berada di hadapanmu dia adalah WANITA dan ketika dirimu pergi atau tiada dia adalah LELAKI." Kalimat ini menarik untuk direnungkan dan ditafsirkan.
Ada isteri yang di hadapan suaminya dia bersikap bagai seorang lelaki sampai-sampai suaminya ketakutan dan kalah "wibawa." Namun ketika suaminya berada di tempat yang jauh atau menjauh darinya maka dia kembali menjadi seorang wanita yang membutuhkan pelukan dan belaian halus.
Bagaimanakah seharusnya menjadi isteri yang baik? Sepertinya kita perlu kajian ayat-ayat al-Qur'an dan hadits Nabi tentang wanita dan isteri. Perlu juga kita merenungkan kata bijak para ulama terdahulu tentang istri dalam rumah dan dalam masyarakat. Masalahnya adalah siapakah lelaki yang bisa lugas dan terbuka berbicara tentang wanita sebagai isteri apa adanya?
Ah, rupanya kebanyakan lelaki adalah terlalu baik, takut bicara apa adanya demi menjaga perasaan para isteri. Semoga kebanyakan isteri juga terlalu baik sehingga mampu memahami apa yang tak terucap oleh suami karena kalau terucap akan menyinggung perasaannya.
Berdiam akan kondisi derita mungkin saja tak membuat gejolak, namun ia akan mengabadikan air mata yang mengalir ke kedalaman hati yang menghalangi pemiliknya merasakan hakikat senyuman. Terus teranglah, namun tetaplah dalam akur dan kasih sayang. Salam, AIM@Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya