Ada yang menangis sesenggukan sambil berucap: "Aku ini manusia, jangan diperlakukan bagai binatang. Aku punya hati dan perasaan." Ada yang wajahnya memerah marah dan tersinggung berat, berkata dengan suara nada berat: "Aku ini bukan barang, aku bukan komoditas, aku tak rela diperlakukan seperti ini seakan tak punya harga diri."
Banyak bangsa yang didera kemiskinan akut dan kekurangan dalam banyak hal, mereka berteriak dengan sisa-sisa suara yang dimiliki: "Kami ini manusia seperti Anda semua, tapi apakah Anda emua adalah manusia seperti kami? Kalau ya, lalu mengapa hati kita tak bersambung dan perasaan kita tak terikat? Lalu siapak sebenarnya Anda?
Masyarakat muslim yang tertidas dan terdzalimi di berbagai bagian dunia berteriak: "Sampaikan kepada mereka yang mengaku muslim, bahwa kami ini adalah saudara mereka. Beginikah cara saudara memperlakukan saudaranya? Diam tak bergerak seakan tuli dan bisu?"
Saudara dan sahabatku, ternyata betul yang dikatakan Desmond Tutu bahwa "manusia itu baru bisa dianggap manusia ketika mereka itu menganggap manusia lain sebagai manusia" dengan cara memperlakukan mereka secara manusiawi. Hanya manusia yang bisa memanusiakan manusia. Berhentilah menghitung setiap kepala dengan cara mengalikannya dengan sejumlah uang, karena kepala manusia bukanlah barang. Berhentilah memandang manusia itu dengan sebelah mata, karena pandangan tak utuh atas manusia akan melukai nilai kemanusiaan. Salam kemanusiaan. AIM, Dosen UINSA Surabaya