Pencerah Hati

Pencerah Hati 08 Maret 2016 11:00

  • Selasa, 08 Maret 2016 11:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Kesimpulan Nenek tentang Kehidupan (3)

Nenekpun melanjutkan kisahnya, walau salah satu cucunya sudah mulai ngantuk. Beliau menjawab pertanyaan ketiga tentang hal yang paling membuatnya bahagia: "Banyak hal membahagiakan yang saya alami sepanjang hidup ini. Namun yang paling membahagiakan adalah ketika ada kebaikan dan pertolongan yang datang dari orang yang tak diduga, pada saat yang tak disangka dan dengan cara yang tak pernah dikira."

Nenek ini betul sekali. Ada banyak "utusan" Allah yang diutus untuk menolong kita atau menyampaikan kebaikan kepada kita. Seringkali di puncak kegelisahan kita dapatkan jalan terang membahagiakan. Saat banyak orang menjauh, Allah utus seseorang untuk mendekat kepada kita tanpa kita paham alasannya. Saat banyak yang menfitnah, Allah utus beberapa hambaNya untuk mendeklarasikan kesetiaan untuk bersama.

Sungguh pelajaran berharga dari nenek tua ini. Tak usahlah terlarut dalam gelisah. Biarlah Allah yang mengatur kehidupan kita, dengan catatan kita yakinkan bahwa aqidah, ibadah dan akhlak kita sesuai dengan apa yang Allah pinta. Ketia satu ruang tertutup, ada banyak ruang yang terbuka. Ketika satu orang pergi, ada puluhan, ratusan bahkan ribuan orang yang mungkin datang. Ketika satu kesempatan terlewatkan, ada banyak jumlah kesempatan lain yang bisa Allah sediakan. Lalu, buat apa bersedih?

Nenek itupun akhirnya tersenyum, ya tersenyum mengenang peristiwa bahagia yang dialami. Kemudian beliau berkata: "Puncak segala kebahagiaan adalah jika Allah panggil nenek dalam keadaan ridla dan diridlai. Bantu nenek dengan doamu ya cucu-cucuku. Kamu semua bisa membahagiakan nenek dengan cara mendoakan nenek dan menjaga martabatmu sebagai keturunan nenek. Sebagaimana engkau tidak pernah bersujud kepada selain Allah, janganlah engkau gantungkan hidupmu kepada selain Allah, jangan menjadi pengemis atau peminta-minta kecuali kepada Allah."

Nenek itupun menutup kalimatnya dengan kata hamdalah dan ucapan salam terakhir. Beliau tersenyum dan kemudian menghembuskan nafas terakhirnya. Pertanyaan keempat tak sempat dijawabnya, namun sudah terwakili dengan jawaban terakhirnya. Salam, AIM@Laut Merah (Red See/Bahr Ahmar)