Pencerah Hati

Pencerah Hati 11 Januari 2016 11:00

  • Senin, 11 Januari 2016 11:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Sebagai langkah awal untuk cepat meredakan konflik karena pemikiran keagamaan yang menyimpang, perangkat penegakan hukum memiliki peran yang tidaklah kecil. Sebagai langkah berkelanjutan untuk mengurangi pemikiran keagamaan yang menyimpang, maka pendidikan yang benar dan bijaklah yang paling berperan.

Tanpa proses pendidikan, hilangnya konflik saat ini akan dilanjutkan tumbuhnya konflik yang akan datang. Aliran pemikiran keberagamaan yang dulu dinyatakan sesat, ternyata saat ini memiliki banyak pengikut. Berhadapan dengan kelompok seperti ini akan lebih bermanfaat ketika diwujudkan dalam bentuk dialog demi kebenaran, bukan demi pembenaran yang ditopang semangat permusuhan.

Dialog yang bagus adalah dialog yang dibangun di atas posisi yang sama dan kedua belah pihak memiliki kemampuan dasar serta analisa yang sama. Repotnya adalah bahwa rata-rata penganut aliran yang banyak dianggap menyimpang itu tak memiliki landasan dalil yang kuat, tak memiliki modal intelektual yang bagus.

Yang menarik untuk dicermati saat ini adalah berkembagnya ajaran yang banyak diikuti oleh orang bergelar akademik tinggi namun tak didukung oleh dalil yang kuat. Misalnya adalah aliran yang menyatakan bahwa Adam dan Hawa diturunkan ke bumi bukan karena makan buah khuldi, melainkan karena berzina. Ada banyak misal yang lain yang lebih mengejutkan.

Demikian info dari seorang Kiai yang tadi menjelang subuh menelpon saya meminta pertimbangan saya setelah membaca buku karya seorang doktor yang kebetulan aktifis di sebuah kelompok keagamaan. Apakah ini aliran sesat? Begitu tanya beliau. Salam, AIM@otw_Sby_to_Kawah Ijen Bondowoso