Pencerah Hati

Pencerah Hati 17 Februari 2016 08:00

  • Rabu, 17 Februari 2016 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Suatu hari Imam Syarafuddin An-Nawawi mengajar santri-santrinya. Ketika kajiannya sampai pada surat al-Hijr ayat 49-50: "

Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih," beliau menangis tersedu-sedu.

Para muridnya bertanya apa gerangan yang telah menyebabkan beliau menangis sedemikian keras. Beliau menjawab: "Apakah kalian tidak melihat bagaimana besarnya rahmat Allah ketika menisbatkan kasih sayang dan ampunan kepada dirinya? Lihat dalam ayat itu 'Sesungguhnya Saya, Saya, adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.' Allah tidak meyatakan 'Saya Penyiksa' melainkan berfirman 'Sesungguhnya azabKu adalah azab yang pedih."

Lalu, Imam An-Nawawi menyebutkan perkataan Ibnu Abbas yang menyatakan bahwa Allah menurunkan rahmat-rahmatNya kepada hambaNya di hari kiamat sampai-sampai, saking banyaknya, Iblispun menyangka bahwa dia akan diampuni. Semoga kita semua termasuk hambaNya yang dirahmati dan diampuniNya. Jangan pernah berputus asa dengan rahmatNya dan ampunanNya.

Seorang pemuda shalih sedang sakit keras menjelang kematiannya. Ibunya menangis terus di sampingnya. Pemuda ini bertanya kepada ibunya: "Ibuku, andai saja hisab amalku adalah ada pada ibu, apa yang akan ibu lakukan kepadaku?" Ibunya menjawab: "Akan aku ampuni semua salahmu anakku." Anak itu mengucapkan kalimat terakhirnya: "Ibu, yakinlah Allah lebih sayang kepadaku melebihi sayangnya Ibu kepadaku." Anak ini tersenyum dan kemudian meninggal dunia. Salam, AIM, Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya