Pencerah Hati

Pencerah Hati 20 Maret 2016 05:51

  • Minggu, 20 Maret 2016 05:51:00
  • Ahmad Imam Mawardi

Berfikir kritis dengan mempertimbangkan berbagai pilihan atau kemungkinan jawaban atas persoalan kehidupan itu sangatlah penting. Orang yang biasa berfikir tunggal, mengikatkan diri hanya pada satu-satunya kemungkinan pilihan atau jawaban, akan gelagapan ketika realitasnya berbeda dengan apa yang dipikirkannya.

Bagi orang kritis, banyaknya pilihan tidak identik dengan kebingunan atau membingungkan, bahkan menjadi hiburan mencerahkan yang melatih logika dan rasa untuk senantiasa aktif berdialog demi mendapatkan pilihan terbaik. Semakin banyak pilihan, semakin tertantang dia untuk memilih yang paling tepat. Musyawarah akan menjadi langkah baik berikutnya disamping istikharah tentunya. Perpaduan musyawarah istikharah ini sungguh perpaduan indah. Jangan hanya karena ingin cepat memilih kemudian dua hal penting ini diterlantarkan.

Di suatu kelas, seorang dosen mengetes kekritisan pola pikir mahasiswanya dengan pertanyaan: "Kalau Anda mengaduk tek panas, apakah Anda memakai tangan kiri ataukah tangan kanan?" Mahasiswa berebut untuk menjawabnya, dan karena tidak langsung ditunjuk untuk menjawab, mahasiswa itu banyak yang langsung menjawab sambil setengah teriak: "Tangan kanan Pak, tangan kanan, tangan kanan."

Sang dosen tersenyum dan berkata: "Itulah bedanya Anda dengan saya. Kalau saya sih pakai sendok, tidak pakai tangan." Mahasiswa terdiam dan ada yang protes karena sendok tidak masuk dalam pilihan. Dosen itu tersenyum lagi sambil berkata lembut: "Pilihan yang ada di hadapanmu itu bisa jadi terbatas, namun pilihan di otakmu itu begitu banyak jika kamu itu kritis. Salam, AIM@home_persiapan kajian tafsir al-Qur'an Ahad Pagi Minggu Ketiga