Kalau kita bangun dari tidur kita di pagi hari tanpa ingat sama sekali satupun hal tak nyaman yang terjadi dalam kehidupan kita, maka kehidupan pagi itu terasa begitu indah, penuh senyum dan harapan, serta badan segar tanpa terasa lelah. Akan lebih menarik lagi jika yang hadir dalam benak kita pagi itu adalah sesuatu yang positif, maka pastilah pagi itu adalah awal kebangunan optimisme yang menggairahkan.
Bangun pagi bisa sebagai analog kebangkitan kita kembali dari keterpurukan, kegagalan, kegelisahan panjang dan kesedihan yang lama tak menemukan ujung. Belajarlah melupakan sesuatu yang tidak mengenakkan seperti kisah cinta yang gagal, hancurnya bangku bisnis atau gulung tikarnya tempat kerja, rasa sakit yang selalu menggelayut manja di tubuh kita, rasa sakit hati karena dihina dan dikhianati serta segala hal yang serupa dengan hal-hal itu.
Kalaulah masih harus mengingatnya, sertakan ingatan itu dengan ingatan bahwa kita masih hidup di dunia. Selama masih di dunia, maka tetaplah berlaku hukum dunia, yakni bahwa tidak ada sesuatu yang abadi. Semuanya adalah bertempat dan berjangka waktu. Air mata mustahil akan mengalir terus karena stock air mata pun diciptakan Allah dengan sifat terbatas. Keringat tak akan mengucur terus, karena tak semua cairan dalam tubuh adalah sumber dari keringat.
Bumi berputar dan masapun terus berjalan. Allah berfirman bahwa "hari-hari jaya berkuasa itu dipergilirkan di antara manusia." Bukan bermaksud mengajari kita untuk hanya menunggu perubahan, namun untuk memotivasi kita bahwa perubahan itu adalah sebuah keniscayaan. Kita harus bersemangan mengubah yang tak nyaman menjadi nyaman, yang sudah nyaman menjadi lebih nyaman lagi tanpa melupakan bahwa hukum dunia masih berlaku kepada kita.
Jalani saja kehidupan ini dengan penuh optimis. Allah menguji kita bukan untuk meruntuhkan kita melainkan untuk menjadikan kita lebih baik lagi dari keadaan yang kita jalani saat ini juga. Tak banyak yang tahu dan menyadarinya kecuali orang-orang yang