Ada orang bijak berkata: "Anda tidak akan pernah melihat indahnya pelangi jika Anda hanya melihat tanah yang kau injak tanpa pernah melihat ke arah langit ." Bermakna bahwa Anda tidak akan pernah merasakan indahnya hidup kalau Anda hanya selalu sibuk dengan urusan dunia dengan cara melupakan urusan langit. Urusan hidup kini di dunia tak dipungkiri memanglah penting, namun urusan hidup di akhirat kelak yang bersifat abadi adalah jauh lebih penting.
Ada ulama yang berkata: "Andaikan semua hari adalah siang dan tak ada malam yang bisa digunakan munajat kepada Allah dengan rasa hati yang syahdu, sungguh aku lebih baik mati saja." Kata-kata ini sesungguhnya adalah ungkapan betapa "naik ke atas langit" menjumpai Allah adalah suatu kenikmatan, keindahan dan kebahagiaan yang tidak banyak diketahui oleh mereka yang kerjanya mendekap bumi saja.
Ada santri yang berkata: "Benar bahwa saya menginjak bumi, namun aku lebih menyukai langit. Matahari, bulan dan bintang adalah hiasan yang hanya ada di langit. Itulah alasan mengapa bermain layang-layang lebih saya sukai ketibang bermain dadu, mobil-mobilan dan sejenisnya; layang-layang mengajari saya melihat langit dan menikmati segala yang disuguhkannya."
Ada preman yang berkata: "Aku bekerja di bumi, makan di bumi, dan dikuburkan di bumi. Buat apa memikirkan langit?" Sang preman ini lupa bahwa hujan turun dari langit, cahaya matahari juga dari langit sebagaimana sinar rembulan juga begitu. Preman itu juga lupa bahwa langit dan bumi adalah sahabat akrab yang saling setia."
Sahabat dan saudaraku, jangan lupakan langit ya. Jangan hanya sibuk mempernyaman langit-langit mulut tanpa sama sekali bekerja untuk langit-langit kehidupan. Salam, AIM@GreenSA campus_ujiproposaldisertasi