Pencerah Hati

Pencerah Hati 28 Januari 2017 08:00

  • Sabtu, 28 Januari 2017 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

MENCARI JODOH, MENANTU ATAU BESAN

Setiap orang menginginkan orang yang dekat dengannya adalah orang-orang terbaik. Terlebih status orang dekat itu adalah sebagai pasangan hidup atau keluarga inti dalam hidup. Maka tak salah jika harus memilih. Memilih tidak selalu bermakna milih-milih dalam konotasinya yang negatif. Rasulullah Sang Panutan memberikan beberapa kriteria yang harus dibaca secara cerdas.

Pilihan janganlah didasarkan pada sebesar apa rumah yang dimiliki, melainkan pada sebahagia apa rumah tangga yang dipunyai. Pilihan janganlah didasarkan pada secantik apa bentuk wajahnya, melainkan sebaik apa tabiat hatinya. Pilihan janganlah didasarkan pada status darah biru atau bukan, melainkan pada darah iman apa bukan. Pilihan janganlah didasarkan pada tingginya status jabatan dan pekerjaan, melainkan pada tingginya komitmen kerjanya.

Yang paling penting adalah nilai, bukan format. Nilai adalah jauh lebih abadi dibandingkan format. Waktu akan melumat habis segal seauatu yang bersifat materi. Cantik dan ganteng itu bermasa. Menjabat dan berpangkat juga berwaktu. Kaya atau sugih pun memiliki jangka waktu. Sementara itu, kebaikan dàn kemuliaan hati senantiasa ada dan dikenang sampai kapanpun.

Cobalah pelajari cara Rasulullah dan para sahabat memilih istri, memilih menantu dan memilih besan. Apakah yang menjadi ukuran? Sayang sekali kisah mereka dalam kaitannya dengan hal ini jarang dibaca, jarang diungkap dan jarang dijadikan teladan. Inilah yang menjadi salag satu sebab banyak kita yangvsalah pilih dan salah jalan dalam kehidupan.

Berminat mempelajari hal tersebut di atas? Kita kaji minggu depan di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. Salam, AIM, Pengasuh