Tentang koko ayam pagi hari, setiap bangsa memiliki cerita lengkap dengan tafsirnya sendiri-sendiri. Tafsir tentangnya berbeda-beda seberbeda bunyi tulisan yang mewakili bunyi kokok ayam itu sendiri. Ketika saya masih belajar di SD dulu, ada buku bacaan bercerita tentang ayam: "kukuruyuk, kukuruyuk, begitulah ayam jantan berkokok." Di negara lain, bunyi kokok ayam ditulis: "kukukukuk, kukukukuk." Ternyata, tak ada konflik yang lahir dari perbedaan penulisan ini. Perbedaan ternyata indah dan menyenangkan.
Pertanyaannya adalah mengapa banyak sekali perbedaan yang harus menjadi penyebab konflik? Jawabannya adalah karena perbedaan itu tak selamanya bersifat neutral, tanpa efek untung rugi, benar salah dan baik buruk. Pihak yang "merasa" dirugikan, disalahkan atau diburukkan pasti akan menentang perbedaan itu. Saya letakkan "merasa" dalam tanda kutip sebagai tanda bahwa rasa itu tidak selamanya sesuai fakta atau rasa seperti itu memang yang sebenarnya harus terjadi.
Kembali pada bab koko ayam pagi hari yang diceritakan tadi. Tafsir tentangnya ada yang positif dan ada pula yang negatif. Ada nasehat: "Jadilah bagai ayam jantan yang setia bekokok dengan penuh kedisiplinan. Bagaimanapun suasana, bagaimanapun keadaannya, ayam tetap bahagia menyambut pagi." Ajaran kesetiaan, kedisiplinan dan keceriaan hidup ternyata diperoleh dari kokok ayam ini. Bisakah kita seperti ayam jantan?
Ada tafsir bangsa Itali yang cukup berbeda. Mereka berkata: "Janganlah seperti ayam jantan yang selalu berkokok pagi hari dengan keyakinan bahwa matahari terbit adalah karena ingin mendengarkan suaranya." Ada banyak orang yang merasa dirinya adalah pusat perhatian dan satu-satunya yang dibutuhkan. Orang seperti ini bukannya berada dalam garis normal kepercayaan diri, melainkan berada dalam zona mental disorder atau kelainan jiwa. Hati-hatilah.
Ada tafsir lain dari beberapa kitab kuning yang terlalu panjang untuk disampaikan di tulisan ini. Lain waktu, insyaAllah. Salam, AIM, pemilik ayam bekisar yang minggu ini ayamnya melarikan diri sehingga tak terdengar kokoknya kembali.