SELAMAT JALAN SAHABATKU, KIAI MUZAMMIL

Telah berpulang ke rahmatullah pada pagi hari ini, Kiai Muzammil, kiai muda asal Bangkalan yang mendirikan dan membina pondok di Yogyakarta. Bagi yang sering ikut acara Maiyahan Emha Ainun Najib, sosok Kiai Muzammil bukanlah sosok asing. Bekiau selalu ada di samping Emha dan selalu diminta membaca ayat atau kitab plus penjeladannya.

Kiai Muzammil adalah teman akrab saya di Pondok Salafiyah Syafiiyah Sukorejo. Di Madrasah Diniyah kami pernah bersama, satu kelas pula dengan almarhum Dr. K.H. Abdul Jalal yang juga baru-baru ini meninggal. Kiai Muzammil ini adalah potret santri cerdas, jago membaca kitab kuning. Tidak seperti saya yang sampai saat ini masih belajar mengeja.

Bulan Ramadlan kemaren, kita intens saling telpon berbincang tentang ulama-ulama kekasih Allah yang dalam bahasa beliau "laysa lahu hijab baynahu wa bayna Allah ta'ala." Kita saling tukar pengalaman berjumpa dengan siapa dan di mana. Seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 20 Mei, beliau berniat datang ke pondok kami di Surabaya sepulang dari ziarah ke leluhur Madura. Saat tiba waktunya pulang, beliau WA saya: "Assalamualaikum.... Mohon maaf saya blm bisa mampir mendadak saya terkena panas dingin, saya mau pulang ke jogja nanti siang