SEMUA MENDAPATKANNYA TANPA PENGECUALIAN
Hidup adalah saling tebak, saling sangka, "sawang sinawang." Menurut kita, orang selain kita lebih mujur dibandingkan kita. Menurut orang lain, kita adalah lebih mujur ketimbang mereka. Apa ukuran mujur yang sesungguhnya? Tidaklah jelas. Bagi yang tidak punya pekerjaan, yang memiliki pekerjaan adalah mujur. Bagi yang sedang sakit, orang yang sehat adalah yang mujur. Lalu bagaimana dengan pejabat yang sedang sakit? Mujur apa tidak? Tergantung siapa yang menilai.
Nah, ketimbang kita bingung memasukkan diri kita ke kelompok yang mana, ada baiknya kita renungkan bersama hakikat kehidupan kita ini. Adakah orang yang memonopoli semua kenyamanan? Ada pulakah orang yang dalam hidupnya hanya berisikan ketidaknyamanan? Mari kita baca bersama bait indah para pendahulu kita.
Orang bijak peneliti dan penilai kehidupan berkata:
ثمانيةٌ تجرِي على الناسِ كلهم
وَلا بدَّ للإِنسانِ يلقى الثمانيهْ
سرُورٌ وَحزنٌ وَاجتماعٌ وَفرقةٌ
وَيسرٌ وَعسرٌ ثمَّ سقمٌ وَعافيه
Ada 8 ( delapan) yang pasti berlaku pada semua manusia# Pasti semua manusia menemui kedelapan hal itu
Bahagia dan sedih, berkumpul dan berpisah# Mudah dan sulit, kemudian sakit dan sehat
Semua kita pernah tersenyum, bukan? Semua kita juga pernah menangis, bukan? Snyuman bukan monopoli orang kaya dan tangisan bukan monopoli orang miskin. Pejabat tinggi dan yang tak berjabatan sama-sama hidup dan sama-sama akan mati. Yang dikota dan yang di desa merasakan kisah cinta dan bisa sama mengalami putus cinta. Semua bisa datang pergi silih berganti.
Nah, yang sedang di posisi nyaman janganlah sombong. Yang sedang di posisi tak nyaman janganlah putus asa. Jalani saja semua ketetapan takdir. Pasti semua ketetaan Allah itu menyimpan hikmah dan rahasia. Kalau masih tersisa keluhan dan bahkan protes hati akan ketetapan Allah, cobalah pejamkan mata nikmat apa saja yang telah kita dapatkan selama ini? Sampainya tulisan ini adalah sebuah kenikmatan yang tak bisa dianggap kecil. Sebagaimana tanggapan dan komentar pembaca adalah bukan kenikmatan yang kecil bagi penulisnya. Salam, AIM