UMUR KITA, AMAL KITA, DAN NASIB KITA

Mari kita merenungkan jalan hidup kita. Sudah berapa lamakah kita hidup di dunia ini? Apa saja yang sudah kita perbuat untuk kehidupan setelah kehidupan di dunia yang pasti berakhir ini? Secara umum, bagaimanakah nasib kita kini dan akan datang? Kita perlu selalu bermuhasabah, merenung, agar tak tertipu dan salah langkah, ingin bahagia tapi berbelok ke jurang derita.

Sore ini saya dikagetkan berita wafatnya adik saya, dua pupu (mendoan) saya. Kemaren masih sempat membalas WA saya mengabarkan dirinya ada di rumah sakit. Dua bulan yang lalu masih sempat diskusi tentang pendidikan masa depan bersama seorang rektor dengan saya. Saat itu masih kelihatan segar bugar. Kini telah dipanggil oleh Allah Pemilik segala sesuatu. INNAA LILLAAH WA INNAA ILYAHI RAAJI'UN.

Kita tidak tahu berapa jatah umur kita. Namun kita semua tahu dan yakin bahwa pada waktunya kita pasti juga kembali kepadaNya. Beramallah, berbuatlah dan persembahkan yang terbaik yang bisa kita lakukan karena ketika ajal telah tiba maka tak ada lagi kesempatan kita beramal. Yang tersisa afalah menunggu penilaian dan pembalasan.

Sahabat dan saudaraku, nasib kita adalah tergantung amal kita. Mari kita perbaiki niat kita, ucapan kita dan perilaku kita agar nasib kita selalu baik, baik di dunia dan baik di akhirat. Al-Qur'an dan hadits telah mengabarkan benarnya kaidah kehidupan itu. Bersamalah dengan kelompok orang-orang baik.

Teriring doa semoga almarhum M. Taufiq damai dalam rahmat Allah. Saya bersaksi bahwa dia adalah orang baik, mengumrohkan famili dan karyawannya serta orang-orang terdekatnya. Semoga Allah mengampunimu dan menyayangimu. Untuk kita semua, mari istiqamah di jalan Allah. Salam, AIM